lpk intan

lpk intan

Sabtu, 23 Januari 2016

Anjung Fashion Malaysia Akui Keunggulan LPK Intan Indonesia

Tanggal 20 Januari 2016, Anjung Fashion Malaysia melawat ke Indonesia mengunjungi LPK Intan Jalan Raya No.70 Sruweng Kebumen. Kunjungan tersebut dilandasi pengamatan atas kegiatan/aktifitas pelatihan menjahit yang telah dilaksanakan dan diunggah melalui saluran Youtube Intansruweng serta diunggah via blog-blog LPK Intan Sruweng. Kunjungannya disambut ramah oleh Pimpinan LPK Intan yang didampingi Kasi Lattas Disnakertransos Kebumen, serta Penyusun Program Pelatihan Menjahit LPK Intan.


Pertemuan antara Anjung Fashion Malaysia dengan LPK Intan Sruweng Indonesia bertujuan untuk saling tukar pengalaman seputar strategi, metoda dan system pelatihan yang lebih efektif dan inovatif, sekaligus bersilaturahmi sebagai wujud kesiapan Lembaga Pelatihan dalam menyambut MEA-2016.
Saling tukar wawasan sesama Lembaga Pelatihan antar Negara diharapkan dapat saling menyerap segi-segi positifnya, sehingga dapat memajukan lembaga pelatihan yang dikelolanya dimasa mendatang.

Pada pertemuan yang kekeluargaan (tidak formal), Ibu Parniyah mengucapkan selamat datang, mengungkapkan rasa sangat bahagia kedatangan team dari Anjung Fashion Malaysia, serta menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungannya ke Indonesia yang khusus hanya menuju ke LPK Intan Sruweng untuk saling tukar dan berbagi pengalaman dalam mengelola lembaga pelatihan.
Sebagai penghormatan kepada team Anjung Fashion Malaysia, kesempatan pertama diberikan kepada tamu-tamu dari Malaysia untuk menyajikan apa saja yang ingin disampaikan kepada LPK Intan Sruweng.

Selanjutnya, dengan khidmat Tuan Mohamad Akir Jokey dari Malaysia menjelaskan tuntas seputar Kod Amalan Pentauliahan Program Kemahiran (KAPPK) serta menjelaskan Panduan Pelaksanaan & Syarat Pentauliahan dari Kementerian Sumber Manusia Malaysia. Sebelum mengakhiri penjelasannya, beliau menyerahkan beberapa buku yang isinya baru saja diuraikan tadi.  Buku-buku tersebut diterima oleh Pimpinan LPK Intan untuk dipelajari, dan nantinya segi-segi positifnya akan dijadikan bahan pelengkap yang dapat lebih menyempurnakan system pelatihan menjahit di LPK Intan masa mendatang.

Kesempatan berikutnya, Puan Rosidah Musa dari Malaysia menjelaskan seputar Sistem Latihan Dual Nasional (SLDN) di Malaysia, Syarat Pentauliahan dan Panduan Pelaksanaan Sistem Persijilan Kemahiran Malaysia melalui Sistem Latihan Dual Nasional (SLDN) serta Panduan Pakar Sistem Dual (DSE) dari Kementerian Sumber Manusia Malaysia. Setelah selesai menjelaskan hal tersebut, buku-buku yang berisi SLDN dan DSE tersebut diserahkan kepada LPK Intan, sebagai tambahan pelengkap wawasan yang mungkin bermanfaat dalam pengelolaan Lembaga Pelatihan pada masa mendatang.

Ibu Parniyah menerima buku-buku dari Tuan Mohamad Akir Jokey dan Puan Rosidah Musa, mengucapkan terimakasih atas pemberian buku-buku tersebut, semoga dapat diambil hikmah manfaatnya, yang dirasa perlu dan selaras dengan kondisi Indonesia akan diterapkan, yang kurang serasi dapat digunakan untuk menambah wawasan baru, minimal jadi tahu system pelatihan di Negara lain.

Memenuhi harapan Anjung Fashion Malaysia, maka LPK Intan juga akan menjelaskan system pelatihan yang digunakan, dan akan dikupas langsung oleh Bapak Iman Sayekti selaku Penyusun Program Pelatihan di LPK Intan.  Sekedar saling tukar kenangan, kepada team dari Malaysia juga akan diberikan buku-buku dan video tutorial menjahit yang selama ini digunakan di LPK Intan Sruweng.
Namun sebelumnya diberikan kehormatan kepada Bapak Drs. Agus Djatmiko, Kasi Lattas Disnakertransos Kabupaten Kebumen selaku Pembina LPK Intan, untuk memberikan pesan dalam pertemuan ini.

Selaku Pembina Lembaga Pelatihan, Bapak Drs. Agus Djatmiko dari Disnakertransos Kabupaten Kebumen menyampaikan pesan-pesan antara lain:
1.  Mendukung adanya pertemuan Lembaga Pelatihan antar Negara, karena sekarang sudah MEA-2016, sehingga perlu saling menukar wawasan dengan rekan-rekan Lembaga Pelatihan dari Negara lain.
2.  Masing-masing perlu saling menjaga kaidah peraturan lembaga pelatihan di Negara masing-masing, agar tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, tetapi justru melengkapi dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan di Negara masing-masing.
3.  Mengharapkan, semoga pertemuan ini dapat membuahkan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas pelatihan yang dikelolanya.

Guna menyegarkan suasana, Ibu Parniyah mengajak para tamu dari Malaysia untuk melihat langsung kegiatan pelatihan menjahit yang sedang dilaksanakan, sekaligus boleh berbincang-bincang dengan para peserta latihan. Ketika dijelaskan mereka adalah peserta latihan menjahit REGULER, tamu dari Malaysia balik bertanya, apa maksud peserta regular itu. Ibu Parniyah menjelaskan, peserta regular adalah warga masyarakat yang ikut latihan dengan swadana, mau membayar biaya pelatihan dengan dana sendiri.
Setelah berbincang-bincang dengan beberapa peserta latihan, team dari Anjung Fashion Malaysia ACUNG JEMPOL dan mengakui keunggulan pelatihan menjahit yang dilaksanakan LPK Intan Sruweng Indonesia…

Giliran terakhir diberikan kepada Bapak Iman Sayekti selaku Penyusun Program Pelatihan Menjahit untuk menjelaskan system pelatihan yang dilaksanakan LPK Intan, yang secara global digambarkan sbb.:

1.  Bahwa Lembaga Pelatihan wajib memiliki mitra industri yang selaras dengan bidang pelatihannya, karena itu pelatihan menjahit LPK Intan memiliki mitra industri dari beberapa perusahaan garment, beberapa usaha konfeksi dan beberapa usaha butik, baik di Semarang, Ungaran, Bandung, Jakarta.

2.  Bahwa system pelatihan menjahit LPK Intan meliputi 4 (empat) langkah tahapan, yaitu tahapan pelatihan ketrampilan, tahapan pelatihan kerja, tahapan uji kemampuan kerja dan tahapan pendampingan paska pelatihan.

3. Pada tahapan PELATIHAN KETERAMPILAN, LPK Intan menerapkan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada:
  • Perpres 8/2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
  • Kepmenaker 8/2014, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi
  • Kepdirjenbinalattas 185/Lattas/XII/2013, tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
  • Kepdirjenbinalattas 181/Lattas/XII/2013, tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi.

4.  Pada tahapan PELATIHAN KERJA, LPK Intan memfokuskan materi pelatihannya pada aktifitas kerja yang lazim dilakukan, baik bekerja menjahit di perusahaan garment/konfeksi maupun wira-usaha mandiri membuka usaha jahitan sendiri, dengan materi pelatihan antara lain:
  • Mempraktekkan kerja team (line system) yang lazim dilaksanakan perusahaan industri jahitan, bertujuan memberikan dasar pengertian kepada peserta, bahwa sangat diperlukan kekompakan dan kerjasama antar sesama pekerja dalam proses produksi jahit busana.
  • Pembekalan tanggungjawab kerja, bertujuan memberikan pengertian kepada peserta, bahwa antara upah kerja dan prestasi kerja merupakan hubungan sebab-akibat yang menyatu, tidak dapat dipisahkan, artinya perusahaan baru dapat memberikan standar upah minimum bilamana pekerja juga sudah mampu mewujudkan prestasi kerja minimal yang ditetapkan perusahaan.
  • Pembekalan kewiraswastaan, bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta seputar kalkulasi harga pokok produksi busana, harga pokok penjualan busana dan harga jual busana setelah diperhitungkan labanya. Dengan mengetahui unsur-unsur biaya dalam proses produksi busana dan proses penjualan busana, diharapkan bila nanti setelah lulus pelatihan menjahit akan wirausaha mandiri dibidang jahitan, para lulusan sudah dibekali dasar-dasar kewiraswastaan yang tepat guna.    

5.  Pada tahapan UJI KEMAMPUAN KERJA, LPK Intan mengacu pada kelaziman yang dilakukan oleh perusahaan garment yang berpengalaman dalam menerima calon tenaga operator mesin jahitnya, antara lain:
  • Calon karyawan mampu menjahit krah dengan rapih, mampu memasang krah di lingkar leher dengan rapih, menggunakan mesin jahit dengan kecepatan putar = 2.500 rpm.
  • Calon karyawan mampu menjahit lengan dengan rapih, mampu memasang lengan di lingkar lengan dengan rapih, menggunakan mesin jahit dengan kecepatan putar = 3.000 rpm.
  • Calon karyawan mampu menjahit bagian busana lain yang relative mudah dijahit, menggunakan mesin jahit dengan kecepatan putar = 3.500 rpm.
  • Supaya uji kemampuan kerja lebih obyektif, mesin jahit yang digunakan harus system digital yang dapat menampilkan kecepatan putaran mesin di layar monitornya, atau bila masih menggunakan dynamo biasa perlu dipasang alat pengukur kecepatan putar digital yang sudah banyak dijual.

6. Pada tahapan PENDAMPINGAN PASKA PELATIHAN, LPK Intan wajib memonitor nasib para lulusan pelatihannya, minimal selama satu tahun, baik lulusan yang ditempatkan kerja di perusahaan maupun yang wirausaha mandiri dibidang jahitan. Monitoring dapat dilakukan melalui HP atau email.
Tujuannya adalah, bilamana para lulusan menghadapi kendala, LPK Intan dapat membantu saran untuk dipertimbangkan dalam mengambil langkah yang terbaik bagi dirinya.
Demikian garis besar program pelatihan menjahit yang dilaksanakan LPK Intan Sruweng Kebumen.

Setelah selesai memberikan penjelasan tersebut, team Anjung Fashion Malaysia acung jempol kepada LPK Intan, dan sangat mengharapkan adanya hubungan yang lebih jauh lagi antara Anjung Fashion Malasia dengan LPK Intan Sruweng Indonesia.
Anjung Fashion Malaysia mengharapkan bila nanti sudah ada kesempatan, team dari LPK Intan ditunggu kedatangannya di Malaysia untuk melanjutkan pertemuan ini.

Karena sama-sama asyiknya, tanpa terasa pertemuan yang dimulai jam 10.00 pagi sudah berlangsung sampai jam 16.00 sore. Selanjutnya, team Anjung Fashion Malaysia diantar ke hotel, menginap semalam di Kebumen. Keesokan harinya melanjutkan perjalanan pulang ke Malaysia, dengan membawa tanda-mata kenangan berupa seperangkat Buku Tutorial Menjahit Pakaian Pria Wanita plus 5 keping VCD-nya, Buku Tutorial Menjahit Jas berikut VCD-nya dan Buku Tutorial Menjahit Blazer berikut VCD-nya.
Buku dan Video Tutorial tersebut adalah asli buatan LPK Intan Sruweng Indonesia.

Semoga pertemuan sehari ini dapat membuahkan hikmah dan manfaat yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, Amien, amien, amien, ya robbal ‘alamin…


KEGIATAN LPK INTAN SEBELUMNYA...
Dokumentasi Pertemuan Bali : November 2015

PANTAS DIRENUNGKAN DAN PERLU DITINDAK-LANJUTI

Maraknya program pelatihan kepada masyarakat secara gratis yang dibiayai anggaran dari APBN, APBD, PNPM, MP3KI, UMKM dan lain-lain, telah membuat masyarakat semakin kritis dalam menilai tingkat keberhasilan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelaksana Pelatihan dari program-program tersebut.

Masyarakat sudah tidak lagi menilai keberhasilan kegiatan pelatihan hanya sebatas pada standarisasi program pelatihan dan standar sertifikasinya, tetapi lebih dari itu, penilaian masyarakat sekarang justru lebih difokuskan pada kondisi paska pelatihannya.
Minimal ada 3 (tiga) point yang dijadikan barometer untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah program pelatihan kepada masyarakat secara gratis, yaitu:

  1. Apakah lulusan pelatihan betul-betul dapat diterima bekerja di perusahaan penempatan yang sesuai dengan bidang pelatihannya?
  2. Apakah lulusan pelatihan betul-betul dapat wirausaha mandiri sesuai bidang pelatihannya dan mampu bersaing dengan usaha sejenis di sekitarnya?
  3. Apakah Lembaga Pelaksana Pelatihan betul-betul dapat memberikan data informasi yang akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya, tentang keberadaan lulusan pelatihan minimal selama satu tahun sejak tanggal kelulusannya? 
Menyadari kondisi tersebut, maka bila LPK Intan mendapat kepercayaan menjadi salah satu Lembaga Pelaksana Pelatihan kepada masyarakat tentu akan berupaya semaksimal mungkin, untuk dapat mewujudkan ketiga point penilaian masyarakat, karena pada gilirannya, cepat atau lambat masyarakat pasti akan MENG-EVALUASI tingkat keberhasilan program pelatihan tersebut... 


KEGIATAN LPK INTAN SETELAHNYA...

Senin, 25 Januari 2016, jam 14.00 sampai 21.00 WIB.


Kunjungan Kepala Baznas Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah beserta Staf-nya bertujuan untuk bersilaturahmi dengan keluarga LPK Intan, serta ingin saling berbagi wawasan dan pengalaman sehubungan di Kabupaten Seruyan sedang dirintis berdirinya Sentra Menjahit Pakaian.
Kedatangannya disambut ramah oleh keluarga LPK Intan yang juga didampingi Disnakertransos Kabupaten Kebumen selaku Instansi Pembina Lembaga Pelatihan.

Mari kita doakan, semoga Sentra Menjahit Pakaian di Kabupaten Seruyan dapat berjalan, berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat, serta selalu mendapat berkah dan rahmat dari Alloh SWT... Amien.
 

10 komentar:

  1. Smoga LPK Intan Sruweng smakin maju n sukses!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih do'anya... maturnuwun bu Erna...

      Hapus
  2. Muantaabb... sukses buat LPK Intan Sruweng...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, semoga MP3KI Loano juga semakin jaya...

      Hapus
  3. SIAP MENYAMBUT MEA-2016... sukses buat LPK Intan Sruweng!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih, yg penting selalu berupaya menambah wawasan seputar metoda pelatihan, sbg tambahan bekal dalam memasuki jaman baru di masa mendatang, makasih.

      Hapus
  4. Saling tukar wawasan dengan bangsa-bangsa lain dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme di segala bidang kegiatan, salut kepada LPK Intan Sruweng yang telah mampu melaksanakannya. Sukses selalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. semakin luas menimba wawasan dengan bangsa-bangsa lain, semakin tahu bahwa di luar sana masih banyak sekali yg jauh lebih baik dan lebih maju, sehingga kita lebih bersemangat untuk lebih maju lagi, dan yg terpenting TIDAK MENJADI SOMBONG mengaku diri kita sudah baik... ok? makasih.

      Hapus
  5. Lpk Intan Sruweng memang Luarrr Biasaaa.... hahahaaa....

    BalasHapus
  6. Lpk Intan bagaikan ilmu padi, makin berisi makin menunduk... selamat bekerja semoga berhasil menggapai cita-citanya, Amien

    BalasHapus